Senin, 12 Januari 2015

tugas akhir softskill: sejarah artifical intellegence dan AI & kognisi manusia (mesin berpikir)

Apa itu AI?
Merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal - yang dalam pandangan manusia adalah – cerdas (H. A. Simon, 1987)
Sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia (Rich & Kinight, 1991)
Untuk mengetahui dan memodelkan proses – proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia (John McCarthy, 1956)
Detail Kecerdasan Buatan
1.      Sudut Pandang Kecerdasan, Kecerdasan buatan mampu membuat mesin menjadi cerdas (berbuat seperti yang dilakukan manusia)
2.      Sudut Pandang Penelitian, Kecerdasan buatan adalah studi bagaimana membuat komputer dapat melakukan sesuatu sebaik yang dilakukan manusia
3.      Sudut Pandang Bisnis, Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat powerful dan metodologis dalam menyelesaikan masalah bisnis
4.      Sudut Pandang Pemrogram, Kecerdasan buatan meliputi studi tentang pemrograman simbolik, problem solving, dan pencarian (searching)
Bagian Utama AI
Basis Pengetahuan (knowledge base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan komponen satu dengan yang lainnya. Motor Inferensi (inference engine), Kemampuan menarik kesimpulan berdasar pengalaman. Berkaitan dengan representasi dan duplikasi proses tersebut melalui mesin (misalnya, komputer dan robot).


Konsep Kecerdasan Buatan
1.      Turing Test, Metode Pengujian Kecerdasan (Alan Turing). Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek yang ditanyai.
2.      Pemrosesan Simbolik, Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam penyelesain masalah.
3.      Heuristic, Suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problem secara efektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan di sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
4.      Inferensi (Penarikan Kesimpulan)  AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning), termasuk didalamnya proses (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristik, dll
5.      Pencocokan Pola (Pattern Matching)  berusaha untuk menjelaskan obyek, kejadian (events) atau proses, dalam hubungan logik atau komputasional

Sejarah AI
Sebelum 1950, Claude Shannon dan Alan Turing mengusulkan tes untuk melihat bisa/tidaknya mesin memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan (agar mesin dapat dikatakan cerdas). Shannon mempublikasikan artikel dengan judul “A Chess-Playing Machine”. Bibit AI pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General Electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Tahun itu adalah tahun 1956, dan istilah kecerdasan buatan pertama kali dibuat oleh John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang dilaksanakan di Dartmouth College yang dihadiri oleh para peneliti AI. Pada tahun yang sama, program komputer AI pertama yang disebut Logic Theorist, diumumkan. KemampuanLogic Theorist yang terbatas untuk berpikir (membuktikan teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain yang disebut General Problem Solver (GPS), yang ditujukan untuk digunakan dalam memecahan segala macam masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang pertama kali menyusun program ini kewalahan, dan riset AI dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer yang tidak terlalu ambisius seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus menerus akhirnya membuahkan hasil, dan AI telah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid.
AI saat ini meliputi berbagai macam sub bidang, mulai dari tujuan umum daerah, seperti belajar dan persepsi terhadap tugas-tugas tertentu seperti bermain catur, membuktikan teoremamatematika, menulis puisi, dan mendiagnosis penyakit. AI systematizes dan mengotomatisasitugas-tugas intelektual dan karena itu berpotensi relevan untuk setiap bidang aktivitas intelektual manusia.
Tujuan Kecerdasan buatan:
·        Untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah,masalah yang biasa diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misalnya pengolahan citra,perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
·        Untuk meningkatkan pengertian/pemahaman kita pada bagaimana otak manusia bekerja
Sejauh ini AI telah dipakai untuk melakukan berbagai hal. Dengan segala keterbatasan, AI telah dipergunakan untuk :
·        Membuat aplikasi komputer yang sangat mudah bagi pemakai
·        Meningkatkan pemecahan masalah secara cepat dan konsisten
·        Membantu menyelesaikan masalah yang mengandung data yang tidak lengkap atau kurang jelas
·        Menangani informasi yang berlebihan
·        Meningkatkan produktifitas dalam melaksanakan banyak tugas
·        membantu melaksanakan pencarian data

Kelebihan Kecerdasan Alami dibanding AI
·        Bersifat lebih kreatif
·        Dapat melakukan proses pembelajaran secara langsung, sementara AI harus mendapatkan masukan berupa simbol dan representasi-representasi
·        Menggunakan fokus yang luas sebagai referensi untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya, AI menggunakan fokus yang sempit.

AI dan kognisi manusia
Semua orang yang merangkai model proses distribusi parallel seperti neuron, telah bekerja keras untuk mencoba menemukan solusi atas pertanyaan tentang otak sebagai mesin berpikir. Setelah melalui riset psikologi selama lebih dari 1 abad, terutama melalui riset psikologi kognitif beberapa abad yang lalu. Apa yang telah kita pelajari tentang mesin berpikir kita, yang disebut otak.  Otak berbeda secara fundamental dibandingkan dengan komputer Von Neumann yang sekarang biasa digunakan. Mungkin AI akan berperan lebih jauh jika komputer lebih menyerupai otak. Di bawah ini ditampilkan rangkuman perbandingannya.

Komputer Berbasis silikon (jenis von Neumann)
Otak berbasis karbon (manusia)
Kecepatan proses
Dalam nanodetik
Dalam milidetik sampai beberapa detik
Jenis
Rangkaian prosesor (kebanyakan)
Prosesor parallel (kebanyakan)
Kapasitas Penyimpanan
Sangat besar, untuk informasi berkode digital
Sangat besar, untuk informasi visual dan linguistik
Kerjasama
Sangat patuh
Cukup kooperatif
Kemampuan belajar
Sesuai aturan yang ditetapkan
konseptual
Fitur unggulan
Mampu memproses data yang banyak dalam waktu yang singkat, efisian dalam biaya, sudah teratur, mudah dirawat, dan bisa ditebak
Mampu membuat penilaian, kesimpulan, dan penyamarataan dengan mudah. Pergerakannya; memiliki bahasa, percakapan, vision dan emosi
Fitur terburuk
Tidak mampu belajar sendiri dengan cepat; memliki kesulitan dengan tugas kognitif manusia yang rumit, seperti pemahaman bahasa dan produksi.
Memiliki kapasitas penyimpanan dan pemrosesan informasi yang terbatas; pelupa dan cukup mahal dalam pemenuhan permintaan makanan, tidur, suhu udara.

Beberapa program komputer bekerja lebih efektif daripada pikiran manusia, dan kebanyakan sangat pintar menirukan hal-hal nyata meski masih sedikit janggal. Komputer mampu memecahkan beberapa masalah, seperti sebuah soal matematika yang mendetil, lebih cepat dan lebih akurat daripada manusia.
Seperti yang ditampilkan dalam table perbandingan komputer tipe Von Neumann dengan otak, jadi tidak aneh jika para ilmuwan menghentikan pekerjaan mereka. Mereka bekerja dengan jenis mesin yang salah. untuk membuat komputer lebih mirip otak baik dalam struktur maupun prosesnya. Sistem jaringan neuron, model-model PDP, dan hubungannya telah menggoda ilmuwan untuk menemukan prinsip komputerisasi yang memerintah jaringan neuron pada sistem saraf manusia. Mereka melakukannya dengan cara yang tampak sangat abstrak. Unit mewakili neuron, tetapi mengikuti tingkah laku neuron, yaitu bahwa unit bisa dipasangkan dengan unit yang lain. Hubungan diantara mereka bisa menguat atau melemah, lalu stabil dan seterusnya.
Sebuah konsep penting juga telah diajukan mengenai jaringan neuron yang juga masih dipelajari, yaitu melalui sistem seperti sinapsis (seperti infrastruktur otak) yang menghubungkan unit-unit, yang dapat berubah seiring dengan pengalaman. Beberapa usaha telah berhasil. Cara pandang baru mengenai kognisi manusia telah menimbulkan banyak antusiasme diantara para pendukungnya . 

Daftar Pustaka
Laurene Fauset, “Fundamental of Neural Network”, Prentice Hall, 2000
Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, 2003, Yogyakarta
William Siler and James J. Buckley, “Fuzzy Expert System and Fuzzy Reasoning”, Wiley-Interscience, 2005
McLeod, Jr., Raymond., Schell, George.P. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat
Kusrini. (2006). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI
Ma’arif, M. S., Tanjung, H.(2003). Manajemen Operasi. Jakarta :Gramedia
Solso, R. L., Maclin, O. H., Maclin, M. K. (2009). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga
Matthews, Robert. (2008). 25 gagasan Besar sains yang mengubah dunia kita. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta






Tidak ada komentar:

Posting Komentar