Merupakan
kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman
komputer untuk melakukan sesuatu hal - yang dalam pandangan manusia adalah –
cerdas (H. A. Simon, 1987)
Sebuah
studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini
dapat dilakukan lebih baik oleh manusia (Rich & Kinight, 1991)
Untuk
mengetahui dan memodelkan proses – proses berpikir manusia dan mendesain mesin
agar dapat menirukan perilaku manusia (John McCarthy, 1956)
Detail
Kecerdasan Buatan
1. Sudut
Pandang Kecerdasan, Kecerdasan buatan mampu membuat mesin menjadi cerdas
(berbuat seperti yang dilakukan manusia)
2. Sudut
Pandang Penelitian, Kecerdasan buatan adalah studi bagaimana membuat
komputer dapat melakukan sesuatu sebaik yang dilakukan manusia
3. Sudut
Pandang Bisnis, Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat
powerful dan metodologis dalam menyelesaikan masalah bisnis
4. Sudut
Pandang Pemrogram, Kecerdasan buatan meliputi studi tentang pemrograman
simbolik, problem solving, dan pencarian (searching)
Bagian
Utama AI
Basis
Pengetahuan (knowledge base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan
hubungan komponen satu dengan yang lainnya. Motor Inferensi (inference
engine), Kemampuan menarik kesimpulan berdasar pengalaman. Berkaitan
dengan representasi dan duplikasi proses tersebut melalui mesin (misalnya,
komputer dan robot).
Konsep
Kecerdasan Buatan
1. Turing
Test, Metode Pengujian Kecerdasan (Alan Turing). Proses uji ini
melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek yang ditanyai.
2. Pemrosesan
Simbolik, Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu
komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam
penyelesain masalah.
3. Heuristic,
Suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang
problem secara efektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan di
sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
4. Inferensi
(Penarikan Kesimpulan) AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan
berpikir atau mempertimbangkan (reasoning), termasuk didalamnya
proses (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan
menggunakan metode heuristik, dll
5. Pencocokan
Pola (Pattern Matching) berusaha untuk menjelaskan obyek,
kejadian (events) atau proses, dalam hubungan logik atau
komputasional
Sejarah AI

AI
saat ini meliputi berbagai macam sub bidang, mulai dari tujuan umum daerah,
seperti belajar dan persepsi terhadap tugas-tugas tertentu seperti bermain
catur, membuktikan teoremamatematika, menulis puisi, dan mendiagnosis penyakit.
AI systematizes dan mengotomatisasitugas-tugas intelektual dan karena itu
berpotensi relevan untuk setiap bidang aktivitas intelektual manusia.
Tujuan
Kecerdasan buatan:
·
Untuk mengembangkan metode dan sistem
untuk menyelesaikan masalah,masalah yang biasa diselesaikan melalui aktifivitas
intelektual manusia, misalnya pengolahan citra,perencanaan, peramalan dan
lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
·
Untuk meningkatkan pengertian/pemahaman
kita pada bagaimana otak manusia bekerja
Sejauh
ini AI telah dipakai untuk melakukan berbagai hal. Dengan segala keterbatasan,
AI telah dipergunakan untuk :
·
Membuat aplikasi komputer yang sangat
mudah bagi pemakai
·
Meningkatkan pemecahan masalah secara
cepat dan konsisten
·
Membantu menyelesaikan masalah yang
mengandung data yang tidak lengkap atau kurang jelas
·
Menangani informasi yang berlebihan
·
Meningkatkan produktifitas dalam
melaksanakan banyak tugas
·
membantu melaksanakan pencarian data
Kelebihan
Kecerdasan Alami dibanding AI
·
Bersifat lebih kreatif

·
Menggunakan fokus yang luas sebagai
referensi untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya, AI menggunakan fokus yang
sempit.
AI dan kognisi manusia
Semua orang yang
merangkai model proses distribusi parallel seperti neuron, telah bekerja keras
untuk mencoba menemukan solusi atas pertanyaan tentang otak sebagai mesin
berpikir. Setelah melalui riset psikologi selama lebih dari 1 abad, terutama melalui
riset psikologi kognitif beberapa abad yang lalu. Apa yang telah kita pelajari
tentang mesin berpikir kita, yang disebut otak. Otak berbeda secara
fundamental dibandingkan dengan komputer Von Neumann yang sekarang biasa
digunakan. Mungkin AI akan berperan lebih jauh jika komputer lebih menyerupai
otak. Di bawah ini ditampilkan rangkuman perbandingannya.
|
Komputer Berbasis
silikon (jenis von Neumann)
|
Otak berbasis karbon
(manusia)
|
Kecepatan proses
|
Dalam nanodetik
|
Dalam milidetik
sampai beberapa detik
|
Jenis
|
Rangkaian prosesor
(kebanyakan)
|
Prosesor parallel
(kebanyakan)
|
Kapasitas
Penyimpanan
|
Sangat besar, untuk
informasi berkode digital
|
Sangat besar, untuk
informasi visual dan linguistik
|
Kerjasama
|
Sangat patuh
|
Cukup kooperatif
|
Kemampuan belajar
|
Sesuai aturan yang
ditetapkan
|
konseptual
|
Fitur unggulan
|
Mampu memproses data
yang banyak dalam waktu yang singkat, efisian dalam biaya, sudah teratur,
mudah dirawat, dan bisa ditebak
|
Mampu membuat
penilaian, kesimpulan, dan penyamarataan dengan mudah. Pergerakannya;
memiliki bahasa, percakapan, vision dan emosi
|
Fitur terburuk
|
Tidak mampu belajar
sendiri dengan cepat; memliki kesulitan dengan tugas kognitif manusia yang
rumit, seperti pemahaman bahasa dan produksi.
|
Memiliki kapasitas
penyimpanan dan pemrosesan informasi yang terbatas; pelupa dan cukup mahal
dalam pemenuhan permintaan makanan, tidur, suhu udara.
|
Beberapa
program komputer bekerja lebih efektif daripada pikiran manusia, dan kebanyakan
sangat pintar menirukan hal-hal nyata meski masih sedikit janggal. Komputer
mampu memecahkan beberapa masalah, seperti sebuah soal matematika yang
mendetil, lebih cepat dan lebih akurat daripada manusia.
Seperti
yang ditampilkan dalam table perbandingan komputer tipe Von Neumann dengan
otak, jadi tidak aneh jika para ilmuwan menghentikan pekerjaan mereka. Mereka
bekerja dengan jenis mesin yang salah. untuk membuat komputer lebih mirip otak
baik dalam struktur maupun prosesnya. Sistem jaringan neuron, model-model PDP,
dan hubungannya telah menggoda ilmuwan untuk menemukan prinsip komputerisasi
yang memerintah jaringan neuron pada sistem saraf manusia. Mereka melakukannya
dengan cara yang tampak sangat abstrak. Unit mewakili neuron, tetapi mengikuti
tingkah laku neuron, yaitu bahwa unit bisa dipasangkan dengan unit yang lain.
Hubungan diantara mereka bisa menguat atau melemah, lalu stabil dan seterusnya.
Sebuah
konsep penting juga telah diajukan mengenai jaringan neuron yang juga masih
dipelajari, yaitu melalui sistem seperti sinapsis (seperti infrastruktur otak)
yang menghubungkan unit-unit, yang dapat berubah seiring dengan pengalaman.
Beberapa usaha telah berhasil. Cara pandang baru mengenai kognisi manusia telah
menimbulkan banyak antusiasme diantara para pendukungnya .
Daftar
Pustaka
Laurene
Fauset, “Fundamental of Neural Network”, Prentice Hall, 2000
Sri
Kusumadewi, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, 2003,
Yogyakarta
William
Siler and James J. Buckley, “Fuzzy Expert System and Fuzzy Reasoning”,
Wiley-Interscience, 2005
McLeod,
Jr., Raymond., Schell, George.P. (2008). Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta : Salemba Empat
Kusrini.
(2006). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI
Ma’arif,
M. S., Tanjung, H.(2003). Manajemen Operasi. Jakarta :Gramedia
Solso,
R. L., Maclin, O. H., Maclin, M. K. (2009). Psikologi Kognitif. Jakarta:
Erlangga
Matthews,
Robert. (2008). 25 gagasan Besar sains yang mengubah dunia kita. Jakarta :
Serambi Ilmu Semesta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar